Mahad Universal Peduli Bencana
Kuasa Allah SWT atas kehendak-Nya yang mampu membalikkan keadaan sebuah kota, yang awalnya tentram menjadi belasungkawa. Hal ini merupakan pelajaran yang harus diambil hikmahnya. Setiap bencana alam apa pun yang terjadi di Indonesia bahkan di Dunia tak lepas dari campur tangan yang Maha Kuasa. Untuk itu, perbanyaklah amal seraya hidup di Dunia menjadi mulia.
Pada hari Selasa, tanggal 20 September lalu Indonesia berduka cita atas bencana yang dialami oleh salah satu kota di Jawa Barat bagian Priangan Timur, khususnya di Kota Garut. Saat itu ketika semua warga sedang tertidur lelap dan hujan terus mengguyur dengan intensitas yang tinggi tanpa henti, tanpa disangka sungai Cinunuk dengan cepat meluap hingga luapan airnya sampai ke rumah warga sekitar. Bahkan beberapa kecamatan di Garut ludes tergenang air. Banjir bandang yang datang dengan sekejap seketika itu tidak sempat membuat beberapa warga merasakannya, akibatnya, korban dari banjir pun tidak bisa terhindarkan. Semua kota, semua provinsi, semua Pesantren menggalang dana untuk membantu para saudaranya yang tertimpa musibah, tak terkecuali Pondok Pesantren Mahasiswa Universal.
Mahad Universal yang dipelopori oleh para santri yang besaral dari Garut berinisiatif untuk menggalang dana. Alhamdulillah, uang yang terkumpul cukup banyak hanya dari para santri yang menyisihkan uangnya. Bukan hanya uang yang di sumbangkan, ada juga beberapa pakaian dan makanan yang siap untuk disumbangkan. Semua ini tak terlepas dari para santri Mahad Universal yang rela menyisihkan hartanya baik berupa materi, baju, makanan dsb. Untuk bisa membantu para korban bencana alam.
Pada hari minggu, tanggal 25 September 2016 tiba saatnya perwakilan dari beberapa santri Mahad Universal untuk menuju langsung ke posko bencana alam yang berada di Garut. Mereka berangkat menggunakan transportasi berupa mobil sewaan. Perlengkapan sumbangan pun sudah dipersiapkan dan dimasukkan ke dalam dus. Ketika tiba di lokasi, benar apa yang terjadi, ratusan rumah yang tergenang bahkan ada yang sampai atap, jalan yang diselimuti oleh lumpur dan beberapa mobil yang terbawa arus adalah pemandangan yang tidak diharapkan. Warga yang berada di lokasi pengungsian tidak menunjukan raut muka yang senang, hanya keputus asaan yang ada pada dirinya. Beberapa santri Universal mencoba untuk menghibur mereka apapun caranya terutama menghibur anak-anak yang kehilangan anggota keluarganya. Para Santri mencoba menyemangati terhadap apa yang telah terjadi. Karena bencana alam adalah suatu hal yang sulit untuk dihindarkan.
Setelah itu, Para Santri Mahad Universal menuju ke salah satu posko bencana alam untuk memberikan sumbangan. Walaupun tidak seberapa, tapi anggap saja sumbangan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama saudara yang ditimpa musibah. Karena nilai yang paling penting adalah silaturahmi dengan sesama. (Mec/Nurdin Akbar)