Menggapai Hijrah
“Saya saat ini mencoba dan terus mencoba untuk memantaskan diri.”
Berawal ketika masih duduk di bangku SD harapan demi harapan mulai bertumbuh misalnya ingin berubah lebih baik ketika sudah beranjak ke tahap selanjutnya yaitu SMP namun apalah daya sudah SMP juga ya gitu-gitu aja gak ada perubahan sama sekali mulai dari sikap bahkan penampilan hanya yang berubah itu ukuran tubuh saja. Heu sangat menjengkelkan sekali bukan?, Dari SMP mulai berharap untuk lebih baik lagi ketika mulai masuk ke tahap berikutnya yaitu SMA namun sama saja tidak ada perubahan justu pada saat itu bukan hanya untuk memantaskan diri. Melainkan saat itu masa-masanya cinta monyet yang niat awalnya untuk memantaskan diri kini rintangan yang harus dihadapi sangat berat sekali. Cinta? Mencoba kuat untuk tidak menerima cinta sapapun. Katakan saja cinta yang membuat segalanya berubah menghilangkan niat pertama dan membuat harapan yang baru. Memang dapat di akui dengan cinta kita akan selalu bahagia, jika dibandigkan jika kita hidup tanpa cinta dari orangtua mungkin kita tidak akan sebahagia hari ini. Masa itu masa labilnya seseorang jika cintanya tidak diterima justru rasa takut akan di jauhi yang terus menjadi pikiran. Sungguh sangat serba salah.
Memang benar dengan cinta hidup terasa berwarna, merasa seakan dunia berpihak pada kita saja, cinta memang aneh. Harus diIngat kawan hijrah itu tidak semudah membalikan kedua telapak tangan, tidak semudah meniup debu yang berada di atas meja, tidak semudah berkedip, sangat menjengkelkan dan berat diri ketika harus meninggalkan sesuatu yang sudah kita sukai.
Itulah hidup kawan, akan sangat aneh sekali jika kita ingin berubah tidak ada tantangan dan sesuaatu yang harus dikorbankan sama sekali. Hijjrah itu tidak hanya merubah segi penampilan saja seperti bercadar, menggunakan kerudung yang syar’i atau menggunakan pakaian yang panjang sehingga bisa menyentuh lantai. Tapi hijrah juga bisa kita awali dengan merubah sikap dari setiap kebiasaan yang sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun hati kita yang harus meyakini tuhan selalu bersama untuk setiap hambanya, jangan berputus asa terus berjuang demi hijrahmu karena kita harus yakin Allah sudah menyediakan hal yang baik untuk umatnya ladang dari yang pernah kita korbankan pada saat sebelumnya.
“Lakukan hijrahmu dengan niat yang ikhlas
Berhijrahlah mulai dari saat ini sesulit apapun itu terus raih kebaikan untuk akhiratmu.
Hijrah tanpa banyak tapi, dan hijrah tanpa banyak nanti.
Allah akan senantiasa membantumu.”
(Elis Mila Rosa/Kontributor)
Edited By : Nikko Eka Saputra