Perjuangan Mensajikan Cita Rasa Terbaik
Dari berbagai keseriusan belajar santri Universal ada orang-orang yang berjasa besar namun kerap luput dari perhatian, salahsatunya adalah mereka yang memberikan cita rasa terbaik untuk santri Universal dari tim DAUN atau Dapur Universal.
Tijm DAUN sendiri bertugas untuk menanggungjawabi untuk menyediakan lauk-pauk di kantin Universal yang ditugasi oleh santri puteri yang menetap di rumah dewan pengasuh diantaranya adalah Laela, RIris, Wulan, Saepi, dan Anggi. Mereka semua merupakan mahasiswa aktif di berbagai kampus yang ada di Kota Bandung diantaranya adalah UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan STMIK Bandung.
Secara fungsi Kantin Universal di perankan oleh tiga kelompok yaitu tim DAUN yang sudah dijelaskan sebelumnya yaitu menyediakan lauk-pauk, tim Sangu yang bertugas untuk memasak nasi untuk seluruh santri Universal, dan piket seluruh santri puteri yang bertugas untuk membantu tim DAUN dalam menyediakan lauk-pauk.
Salahsatu santri puteri yang menjadi anggota DAUN adalah Risye Mutiarawati atau santri Universal kerap memanggilnya Riris. Riris merupakan seorang santri puteri Pondok Pesantren Mahasiswa Universal sekaligus mahasiswi aktif di kampus STMIK Bandung. Ia ikut mengelola Kantin Universal bersama yang lainnya sejak September 2020 atau pada awal Pandemi. Selama menjadi tim DAUN dalam mengelola Kantin Universal ia memiliki berbagai pengalaman yang bagi dirinya tidak pernah didapatkan sebelumnya.
“Serunya jadi kenal banyak orang, sering haha hihi sama mereka, pokoknya pengalaman yang luar biasa.” Tutur Riris.
Memang menjadi tim DAUN yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan seluruh santri yang mengambil nasi dan membeli lauk-pauk, membuatnya menjadi orang yang paling mengenal dan dikenal santri Universal.
Selain itu semenjak dirinya menjadi pengelola Kantin Universal ia jadi memiliki kemampuan dalam membuat berbagai menu masakkan.
“Dari yang tadinya hanya bisa memasak telor ceplok sekarang udah bisa menguasai banyak makanan untuk dimasak sendiri dengan porsi yang luar biasa.” Lanjut Riris menceritakan pengalamannya.
Menu yang disediakan di Kantin Universal bisa sangat variatif, bahkan tim DAUN menerima request dari santri lain yang ingin dimasakkan sebuah menu tertentu. Meski begitu umumnya Kantin Universal menyediakan menu Sayur Sop, Ayam Goreng, Mie Goreng, Ati Ampela Serundreng, Oreg Tempe, Sosis Sambal Balado, Baso Balado, gorengan dan lain sebagainya. Diantara masakkan tersebut Oreg Tempe merupakan menu makanan favorit santri Universal. Selain rasanya yang sesuai dengan lidah santri oreg juga menjadi pilihan yang ideal bagi kantong santri sehingga menjadi menu makanan yang paling di gemari.
Namun pengalaman Riris sebagai tim DAUN yang bertugas memasak di Kantin Universal tidak selalu menyenangkan, ia juga membagikan pengalaman tidak menyenangkan tersebut.
“Bikin kesal kadang ada, ketika sudah cape-cape masak eh ternyata santri memilih beli makanan di luar.”
Bagi Riris ia merasa kalau memasak untuk menyediakan lauk-pauk di kantin merupakan sebuah perjuangan, melihat santri bisa membeli dan menikmati lauk-pauk yang disediakannya saja itu sudah ia anggap sebagai sebuah penghormatan baginya.
Menjadi tim DAUN tentu bukan sesuatu yang mudah, mereka harus membagi waktu yang begitu padat antara menjadi seorang santri, seorang mahasiswa, dan seorang DAUN. Mereka tidak punya waktu banyak untuk sekedar rebahan sambal scroll sosial media seperti kebanyakan teman-temannya, karena tentu mereka juga harus memulainya dari belanja kebutuhan masakan dan mengakhirinya dengan menghitung pendapatan per hari.
Sebagai santri Universal yang setiap pagi dan sore menghirup aroma bumbu yang sedang dimasak di kantin, membeli dan menikmati masakkan mereka merupakan sebuah upaya untuk menghargai semua perjuangan serta pengorbanan waktu dan tenaga yang mereka berikan kepada Pondok Pesantren Mahasiswa Universal. Jadi mari kita jajan ke Kantin Universal.
Ditulis oleh: Muhamad Maksugi