Pesantren Universal Sudah Layak Jadi Pesantren Cipadung
Pesantren Universal Sudah Layak Jadi Pesantren Cipadung
Jumlah warga Cipadung hampir memenuhi isi ruangan majelis Pondok Pesantren Mahasiswa Universal saat menghadiri penutupan Pengajian Ramadhan sekaligus penutupan Pesantren for Kids dan Teens di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal, Jl. Kelurahan Cipadung, Kota Bandung, Minggu (16/4/2023) lalu. Suatu keramaian yang tak terjadi pada penutupan-penutupan pengajian Ramadhan sebelumnya.
Semenjak pesantren dekat UIN Bandung ini membuka berbagai bentuk pendidikan keagamaan untuk warga Cipadung seperti Majelis Taklim, Madrasah Diniyyah, Universal Course, dan lainnya, Pondok Pesantren Mahasiswa Universal lambat laun mulai diakui sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat Cipadung itu sendiri. Tandanya? Lihat saja betapa tinggi antusias masyarakat Cipadung sekarang dalam menghadiri berbagai agenda yang diselenggarakan pesantren Universal.
Saya jadi teringat bahwa saat penamaan Pesantren Universal, awalnya Abi Tatang hendak memberikan nama “Pesantren Cipadung” agar ada rasa kepemilikan dari warga sekitar, selain karena alasan Umi Farida berasal dari keluarga Cipasung. Cipadung dan Cipasung cuma beda satu huruf, bukan. Namun niat tersebut di urungkan karena Abi merasa cukup berat membawa nama Cipadung. Tapi jika melihat kondisi sekarang, memberikan nama Pesantren Cipadung bukan suatu hal yang mengada-ada lagi.
Zamakhsyari Dhofier dalam Tradisi Pesantren mengatakan bahwa pesantren merupakan episentrum keagamaan bagi lingkungan sekitarnya. Ritus dan paham keagamaan pesantren akan mempengaruhi bagaimana masyarakat sekitarnya dalam beragama.
Merekatnya Pesantren Universal dengan warga Cipadung, semoga bisa menyebarkan nilai-nilai keagamaan yang damai dan penuh mahabbah kepada warga Cipadung sebagaimana yang diajarkan Pesantren Universal kepada para santri.Wallahualam.
Penulis: Muhamad Maksugi
Redaktur: Hasemi Fauziah