|

Psikoanalisis Film “Depresi” karya Muhamad Maksugi: Tersentak Sadarnya Subyek dari Mimpi

Doctor of Nationally Certified Psychoanalyst

Sudah menjadi bahasan umum, bahwa psikoanalisis menyelidiki banyak fenomena kejiwaan, khususnya dalam pertautannya dengan ketidaksadaran. Mimpi menjadi salah satu objek kajian psikoanalisis yang tak pernah lekang oleh waktu.

Studi psikoanalisis mengenai mimpi telah mengajarkan pada kita bahwa mimpi adalah pemenuhan harapan (wish fulfilment), termasuk juga harapan untuk tetap tidur.

Ketika sebuah pertanyaan diajukan kepada Freud: mengapa manusia tidur dan bermimpi?

Jawabnya: karena manusia mendapati bahwa realitas dalam kehidupan sehari-hari begitu pahit atau mungkin melelahkan. Maka ia tertidur untuk melepaskan dirinya dari kepenatan sehari-hari. Ia bermimpi untuk memperpanjang tidurnya.

Lalu pertanyaan berikutnya: mengapa manusia terbangun dari tidur dan mimpinya?

Freud menjawab: karena manusia mendapati bahwa dalam mimpinya, hasrat-hasrat yang dulu terepresi (represi-hasrat) menampakkan dirinya dalam wajahnya yang lebih mencekam. Itulah yang membuatnya bangun dari tidurnya dan kembali pada kehidupan sehari-hari, bukan untuk kembali pada kenyataan, melainkan justru untuk melanjutkan mimpinya (hasrat-represi). The world as a dream!

Dalam film ini, tokoh utama yang telah mengalami sedemikian rupa kejadian konfliktual tragis nan membingungkan, tersentak sadar dari mimpinya. Menyadari bahwa —meminjam istilah Freud—dunia adalah mimpi, tokoh utama kita mampu menyadari keberadaannya didunia dengan bangun dari ‘mimpi mata terbuka’-nya.

Dengan tersentak sadar ini, tokoh kita membangun eksistensinya atas kesadaran bahwa mimpi ini harus diakhiri. Ia menegaskan eksistensinya dengan membantu orang lain untuk bangun dari mimpinya yang secara berkelanjutan membuatnya tersiksa.

Berapa banyak orang yang telah tersentak sadar dari mimpinya dan berdamai dengan dirinya sendiri? Berapa banyak orang yang telah tersentak sadar dari mimpinya dan berdamai dengan dirinya sendiri, serta berupaya untuk menggandeng orang lain untuk mengalami hal yang serupa?

Pertanyaan-pertanyaan ini akan sulit dijawab dan membutuhkan penyelidikan lebih lanjut. Yang jelas, mimpi itu harus diakhiri!

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.