Kedatangan Kontingen PON XIX ke Mahad Universal
Bapak Sujana (kiri)
PPMU Bandung,- pada hari sabtu, tanggal 24 Agustus 2016 Pondok Pesantren Mahasiswa Universal Kedatangan salah satu pelatih Pekan Olahraga Nasional (PON) yang bersasal dari kontingen Riau. Kontingen tersebut merupakan pelatih/official pada cabang olahraga renang selam. Beliau memperkenalkan diri di hadapan para santri dan menyebutkan dirinya dengan nama Sujarna. Kedatangan Bapak sujarna membuat suasana PON semakin terasa di Mahad Universal setelah beliau memotivasi para santri. kedatangan ke Mahad Universal tidak lain karena sudah mempunyai hubungan dekat dengan Dewan Pengasuh Abi Tatang Astarudin, kedekatannya dimulai ketika semenjak beberapa tahun tinggal di Sumatera, ada seseorang yang merupakan adik kandung Abi Tatang dan menjadi kerabat dekatnya. Dari sinilah beliau dikenalkan juga dengan kakak kandungnya Abi Tatang Astarudin. Selain itu, Bapak sujarna juga kenal dengan ketua Dewan Santri Saipurahman karena memang sama-sama orang Riau dan kebetulan beliau mengajar di Pesantren yang pernah di tempati oleh Saipurahman. Jadi sangat wajar ketika Bapak Sujana tahu dengan keberadaan Mahad Universal.
Dalam penyampaiannnya, Bapak Sujarna menceritakan tentang latar belakang dirinya yang pernah menjabat di berbagai profesi, salah satunya yaitu penjadi ketua pada kepolisian Riau, dari sini para calon polisi juga dilatih untuk bisa menyelam dalam kedalaman yang cukup karena memang keahlian dalam menyelam diwajibkan oleh santuan Polisi Riau. Kelihaiannya dalam melatih para polisi membuat Kesatuan Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Riau tertarik untuk menjadikannya sebagai pelatih pada cabang olahraga renang selam. Usahanya tidak sia-sia, para atlet kontingen Riau khususnya pada cabang olahraga renang selam berhasil menyabet 3 medali, yaitu terdiri dari 2 medali perak dan 1 medali perunggu. Walaupun tidak mendapatkan medali emas, tapi itu dirasa sudah sangat membanggakan mengingat provinsi Riau bukanlah mayoritas dalam bakat berenang.
Setelah menyampaikan materi yang isinya sebagian besar motivasi, kata-kata yang paling berkesan dari beliau yaitu “Bapak sungguh merinding ketika malam hari ada beberapa santri yang melaksanakan kewajibannya dalam ronda, ini merupakan kemajuan dari para pemuda santri. Kalian merupakan generasi masa depan yang berwajah cerah. Ingat, jangan terkontaminasi oleh hal-hal yang negatif. Tetaplah Istiqomah dalam hal yang benar”.
Setelah beres dalam menyampaikan materi, acara dilanjutkan dengan foto bersama dan musofahah para santri dengan Bapak Sujarna. (Mec/Nurdin Akbar)