Gebyar Muharram Menumbuhkan Semangat Para Santri
Dalam rangka memperingati Tahun baru Hijriah yang jatuh pada tanggal 13 Oktober 2015 Pondok Pesantren Mahasiswa Universal turut andil dalam hari besar islam tersebut di mana pada waktu itu perayaan yang dilakukan adalah dengan pawai obor yang mengelilingi Desa Cipadung, Cibiru Kota Bandung. Antusiasme santri pada malam itu sungguh besar yang dibuktikan oleh nyanyian sholawat dan diiringi dengan suara pukulan hadroh seakan-akan membakar semangat para santri. Walaupun rute perjalanan yang dikelilingi tidak begitu jauh tapi hal tersebut cukup untuk mengundang perhatian masyarakat.
Selang beberapa hari setelah perayaan itu, Dewan Santri Mahad Universal membuat rencana yakni sebuah acara yang perayaaannya melibatkan masyarakat. Tentu ketika hal itu disampaikan, semua panitia yang terlibat langsung setuju dengan acara yang akan direalisasikan yang akan dilaksanakan sekitar 2 minggu ke depan. Setelah beberapa kali rapat, akhirnya acara tersebut telah dirampungkan semua belah pihak dan hasilnya acara akan dilaksanakan pada tanggal 26 s/d 31 Oktober 2015. Panitia yang terlibat dibagi ke dalam beberapa bidang yaitu ketua OC, sekretaris, humas, acara, logistik, Dekdok dan kestari. Kategori yang dilombakan yaitu lomba tahfidz, lomba barzanji & sholawat, lomba musabaqah syarhil quran,lomba cerdas cermat dan lomba bahtsul kutub. Sedangkan tema yang diambil untuk menunjukan kredibilitas suatu acara yaitu “Semarak Tahun Baru Islam Menuju Generasi Muslim yang Berbudi Luhur Sesuai Dengan Kaidah-kaidah Islam.” tentunya tema yang diangkat merupakan kesepakan bersama dengan harapan semarak dari tahun baru islam bisa merasuki ke dalam jati diri seorang santri lewat lomba dari berbagai kategori.
Pada hari pertama, pembukaan acara berlangsung dengan sesuai harapan. Pembukaan acara oleh Masfufah Hasanah yang merupakan MC formal, dilanjut dengan pembacaan ayat suci al-Quran oleh M. Dikdik Sholehudin, dilanjutkan sambutan-sambutan yang diawali oleh Ketua OC Rijan Al-Khaetami, Ketua Dewan Santri Alvian Mohamad Zein, serta yang ditunggu-tunggu yaitu sambutan terakhir oleh Dewan Pengasuh Abi Tatang Astarudin sambil menetapkan peresmian acara Gebyar Muharram 1437 H. Setelah pembukaan acara selesai, kegiatan langsung dilanjut dengan perlombaan Tahfidz al-Quran.
Pada hari-hari berikutnya, daya antusiasme yang tinggi dari para santri yang mengikuti lomba di berbagai kategori menumbuhkan rasa semangat dan percaya diri. Hari kedua yaitu lomba barzanji dan sholawat, hari ketiga lomba Musabaqah Syarhil Quran, hari keempat lomba cerdas cermat dan hari terakhir lomba bahtsul kutub. Setiap juri yang berkesempatan untuk menilai pada masing-masing lomba itu benar-benar mengapresiasi terhadap perayaan acara ini. Misalnya pada lomba terakhir yaitu lomba bahtsul kutub yang membuat kedua juri memberikan acungan jempol. Salah satunya adalah Ustad Muhammad Nurhasan yang diberikan kesempatan untuk menjadi juri pada lomba bahtsul kutub. Beliau mengatakan bahwa “ternyata pada zaman modern ini masih banyak santri yang bisa membaca kitab, sebetulnya pasti semua santri bisa akan tetapi terhalangi oleh rasa percaya diri yang kurang. Saya pernah menjadi juri pada lomba Musabaqah Qiroatul Kutub (MQK) dan di sana lebih banyak lagi santri yang lancar membaca kitab dan ada beberapa santri yang hafal alfiyah. Tentu hal itu harus kita apresiasi, harusnya pemerintah bisa lebih berkontribusi dalam hal keagamaan. Misalkan memberi beasiswa pada santri-santri yang berprestasi.” Tuturnya. Tentu semua juri yang terlibat dalam penilaian berbagai lomba masih staf pengajar di Mahad Universal.
Setelah semua perlombaan beres, tibalah saatnya pada hari yang ditunggu-tunggu, yaitu perayaan acara Tabligh Akbar & Gebyar Muharram 1437 Hijriah yang jatuh pada hari sabtu, tanggal 26 Oktober 2015. Untuk MC nonformal dibawakan oleh saipurahman dan MC formal dibawakan oleh Abdul Kholik Khoerulloh dan Ai Robiatul Adawiyah. Seperti biasa jalannya acara formal diikuti oleh pembacaan ayat suci al-Quran dan sholawat, paduan suara, sambutan-sambutan dan yang paling fenomenal adalah pembawaan hadroh yang diikuti oleh masyarakat sekitar. Di sini untuk pertama kalinya Mahad Universal lewat hadroh mengajak masyarakat untuk bersholawat, hal ini perlu kita pertahankan karena untuk membuktikan keberadaan Mahad Universal benar-benar diterima dimasyarakat. Dan itu semua terbukti pada keberlangsungan acara ketika masyarakat antusias mengikuti jalannya suatu acara. Setiap tamu/masyarakat yang hadir yang sebelumnya diundang terlebih dahulu tidak dipungut biasa sama sekali dan mendapatkan konsumsi secara cuma-cuma alias gratis. Tamu yang datang juga dari berbagai kalangan, terutama mahasiswa yang berasal dari cipadung dan mahasiswa Thailand yang terlihat berbondong-bondong mendatangi acara.
Pada pertengahan acara, beberapa penampilan dari kreativitas santri membuat penonton terkagum. Salah satu hiburan yang paling fenomenal adalah film Ganteng Ganteng Santri the Movie. Film tersebut sebelumnya telah diputar pada acara seminar dan Gallery meckominfod, dan kali ini diputar kembali pada hari H Gebyar Muharram. Karena masih banyak santri yang belum menonton dan disisi lain dewan asaltid dan masyarakat pun ikut menonton. Tentu hal yang sangat bagus sebagai ajang pembuktian para santri untuk mengasah kreativitasnya dan diakui di masyarakat. Apalagi film berujudul GGS ini mengambil latar tempat daerah cipadung seperti permai, manglayang, masjid al-amanah dll. merupakan tempat umum yang sudah dikenal masyarakat. Tentu ketika tempat-tempat tersebut diperlihatkan dalam sebuah adegan film, praktis masyarakat sekitar cukup antusias dan mengapresiasi terhadap apa yang telah diperbuat oleh para santri universal.
Sesampainya dipenghujung acara, barulah bintang tamu yang diundang oleh Mahad Universal yaitu Djiharkah mulai mengisi keberlangsungan acara. Djiharkah merupakan finalis Q’Academy Indosiar pada bulan Ramadhan kemarin. Salah satu personilnya adalah Kang Salman yang sekaligus merupakan Qory nasional. Beliau telah menjuarai MTQ dibeberapa tingkat di Indonesia dan prestasi terakhir menjadi juara di Malaysia. Ketika melantunkan ayat suci al-Quran, para penonton yang menyaksikan sangat terkagum-kagum dengan suara merdunya. Sungguh enak didengar dalam tenlinga, jadi inilah kualitas seorang Qory nasional. Setelah itu, dilanjut dengan Djiharkah yang mengusung konsep “nyanyian dalam dakwah”, yaitu konsep yang bernyanyi setelahnya di ikuti dengan dakwah. Pembawaan lagu nasyid campuran sunda dengan beberapa genre musik lainnya merupakan ciri khas dari Djiharkah. Hal tersebut cukup untuk membuat penonton bersorak-sorai terhadap setiap lagu yang dibawakan oleh Djiharkah.
Akhirnya acara tersebut telah sukses dilaksanakan meskipun meraup anggaran dana tidak sedikit, tetapi dengan semangat para panitia, peserta dan semua yang terlibat menjadikan nilai plus bagi kesuksesan acara dari hari pertama sampai hari terakhir. Tentunya kami selaku panitia sangat berterima kasih kepada sahabat-sahabat ikut mensukseskan acara, terutama kepada para peserta lomba yang terlihat sangat antusias dari berbagai kategorinya. Karena selain disibukan dengan kegiatan perkuliahan, salah satunya yaitu acara tersebut hampir bertepatan dengan UTS, tetapi hal tersebut tidak membuat para santri kehilangan motivasi untuk mengikuti lomba. Karena yang saya lihat adalah dari prosesnya, contohnya ada salah satu peserta lomba bahtsul kutub yang sedang mengerjakan UTS take home, tetapi disisi lain dia sambil menghafal dan memahami kitab yang akan dibacanya untuk lomba nanti. Tentu itu merupakan hal yang luar biasa mengingat kesibukan yang dikerjakannya merupakan UTS. Jadi makna dari lomba tersebut yang dilihat sepenuhnya bukanlah hasil, akan tetapi proses yang sedang dijalani untuk mencapai hasil yang diharapkan. Jika walaupun tidak mendapat hasil yang diinginkan, proseslah yang akan membawanya kepada kesuksesan. Untuk peserta yang belum beruntung, jangan berkecil hati karena masih banyak kesempatan yang harus dijalani. :)
oleh: Nurdin Akbar
Dibawah ini merupakan data 5 besar dari tiap-tiap kategori lomba!
Lomba Tahsin & Tahfidz Al-Quran
Peringkat |
Perwakilan |
Grup |
Total Point |
1 | Ayu Jamilah | Khoerunnisa | 97 |
2 | Nizar Ashab | Adz-Dzikr | 96 |
3 | Husnul Fuad | Greenland | 96 |
4 | M. Alvin | Greenland | 95 |
5 | Mina Mudrikah | Naura Najma | 78 |
Lomba Barzanji & Sholawat
Peringkat |
Perwakilan |
Grup |
Total Point |
1 | Siti Aisyah dkk. | Khoerunnisa | 655 |
2 | Ai Sa’diyah dkk. | Az-Zahra | 640 |
3 | Hambali dkk. | Al-Furqon | 635 |
4 | Fadil dkk. | Greenland | 630 |
5 | Nasep dkk. | Al-Abror | 610 |
Lomba Musabaqah Syarhil Quran (MSQ)
Peringkat |
Perwakilan |
Grup |
Total Point |
1 | Sri Lestari dkk. | An-Nida | 714 |
2 | Kholik dkk. | Al-Furqon | 698 |
3 | Dikdik dkk. | Greenland | 696 |
4 | Aulia dkk. | Az-Zahra | 676 |
5 | Naila dkk. | El-Hurriyah | 670 |
Lomba Cerdas Cermat (Final)
Peringkat |
Perwakilan |
Grup |
Total Point |
1 | Siti Faujiah dkk. | Naura Najma | 1575 |
2 | Syifa dkk. | El-Hurriyah | 1275 |
3 | Jalaludin dkk. | El-Barkah | 1030 |
4 | – | – | – |
5 | – | – | – |
Lomba Bahtsul Kutub
Peringkat |
Perwakilan |
Grup |
Total Point |
1 | Nailil Muna | An-Nida | 515 |
2 | Hayatul Fauzi | Al-Furqon | 467 |
3 | Ayip Syaifuddin | El-Barkah | 455 |
4 | Aziz Nasrullah | Al-Furqon | 423 |
5 | Ilyas Zaenal | Adz-Dikr | 423 |