|

Isra’ Miraj Dan Divina Commedia: Perjalanan Menuju Reformasi Kehidupan

Ilustrasi Dante Alighieri dalam perjalanan alam setelah kematian
Sumber: Wikipedia

Divina Commedia atau jika diartikan dari bahasa Italia menjadi Komedi Ilahi, merupakan sebuah karya terbesar dalam kesusastraan Barat yang ditulis oleh Dante Aligheri pada tahun 1320 atau satu tahun sebelum dirinya meninggal. Bagaimana tidak, karya tersebut telah diadaptasi, disalin, dirujuk, ditulis ulang, dan dibicarakan tiada henti bahkan hingga sekarang. Sebuah karya sastra yang dapat mempengaruhi tradisi kesusastraan Eropa dengan menjadikannya sebagai rujukan teori sastra, menginspirasi para pelukis dan pematung selama berabad-abad dalam berkarya, hingga menjadi jalan bagi Eropa dalam meninggalkan abad kegelapannya menuju masa renaissans yang penuh harapan dengan mereformasi protestan dan membawa wacana humanism sekuler Eropa dalam gagasan intelektual.

Komedi Ilahi merupakan puisi naratif Panjang yang bercerita tentang perjalanan menuju alam barkah atau alam sesudah kematian yang ditulis Dante menggunakan pandangannya secara pribadi dengan mencampurkan pengetahuan teologi Kristen, mitologi pagan Yunani-Romawi, dan sejarah, untuk menyelaraskan semuanya dengan cara yang masuk akal.

Siapa sangka jika Komedi Ilahi tersebut, sebuah karya yang telah melepaskan Eropa dari jeratan era kegelapan ternyata terinspirasi dari kisah perjalanan Rasulullah dalam melakukan Isra’ Miraj. Kisah dalam Komedi Ilahi memiliki begitu banyak kesamaan dengan kisah Isra’ Miraj terutama ketika perjalanan tersebut mengimajinasikan sebuah kunjungan ke Neraka sebagai tempat paling menakutkan dan Surga sebagai tempat yang di idamkan dalam penggambaran Kitab Suci.

Meski Dante tidak pernah benar-benar menyebutkan bahwa Komedi Ilahi terinspirasi dari kisah Rasulullah saat melakukan perjalanan Isra’ Miraj, namun rasanya tidak mungkin jika sosok Dante yang memahami teologi Kristen, mitologi, dan sejarah tidak bersinggungan dengan kisah-kisah Rasulullah dimana pada masa itu Islam sebagai sebuah kekuatan politik masih cukup berpengaruh. Selain itu di dalam Komedi Ilahi pun ia memuji seorang muslim yaitu Jenderal Saladin yang di imajinasikan dalam karyanya sebagai orang adil yang menempati Limbo di alam akhirat, yaitu sebuah tempat tinggal yang di huni oleh orang-orang adil yang tidak beriman kepada Kristus.

Literasi tentang perjalanan Nabi SAW dalam melakukan Isra Miraj pun terdistribusikan hingga ke Eropa pada masa itu melalui Pendidikan-pendidikan Islam yang berkembang di Eropa. Sejak tahun 1264 banyak buku-buku hasil karya dari cendikiawan muslim telah diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis & bahasa Latin sehingga memungkinkan karya-karya tersebut berinteraksi dengan Dante.

 Terlepas dari itu semua perjalanan Isra Miraj merupakan simbol dari keteguhan iman, pasalnya Isra Miraj dianggap sulit diterima oleh akal karena melakukan perjalanan dari Mekah menuju Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa yang seharusnya ditempuh dalam waktu satu bulan perjalanan menggunakan unta bisa Rasulullah SAW capai hanya dalam waktu satu malam dengan menunggangi kendaraan yang disebut Buraq. Ketika berita Isra Rasulullah SAW tersebar, umat Islam terbagi ke dalam dua kelompok yaitu mereka yang meragukan berita tersebut dan mereka yang semakin yakin dengan kerasulan Muhammad SAW.

Ilustrasi dalam buku buku Khamsa (lima syair Nizami) menggambarkan perjalanan Isra Miraj

Berita Isra Miraj telah menseleksi loyalitas pengikut Rasulullah SAW dan menjadikan loyalitas pengikutnya semakin solid. Kekuatan loyalitas tersebutlah yang menghantarkan pengikut Rasulullah SAW mampu menghadapi berbagai cobaan dalam menghadapi upaya-upaya kaum Quraisy dalam menghentikan misi kenabian. Tanpa keimanan yang teguh tidak mungkin seseorang mampu bertahan dalam siksaan dan diskriminasi yang di layangkan oleh kaum Quraisy.

Kisah Isra Miraj sebagai sebuah perjalanan Rasulullah SAW yang paling menakjubkan bagi umat Islam menjadi monumen spiritual Islam yang memicu lahirnya diskursus-diskursus cendikiawan muslim dan menginspirasi terlahirnya berbagai artefak intelektual umat Islam. Misalnya keberangkatan Rasulullah menuju Sidratul Muntaha membawa pada diskusi tentang apakah keberangkatan Rasulullah SAW tersebut berupa ruh atau berupa jasad. Diskursus tersebut kemudian dilanjutkan secara sengit oleh Ibnu Rusyd dan al-Ghazali tentang kebangkitan akhirat dalam bentuk ruh atau jasad. Kisah Isra Miraj juga menjadi salahsatu inspirasi bagi karya lukis Bihzad seorang seniman muslim Persia abad ke 14-15 dan menjadi salahsatu kisah yang di ilustrasikan dalam buku Khamsa (Lima Syair Nizami), yaitu salahsatu buku epik yang memuat cerita dongeng yang di sertakan gambar-gambar. Sebuah buku yang sangat disenangi oleh raja-raja Abbasigah maupun raja-raja Mongol.

Kedua kisah perjalanan menuju alam setelah kematian tersebut secara tidak langsung telah menginspirasi dan mereformasi kehidupan sesuai dengan konteks zaman dan permasalahannya. Jika Isra Miraj membawa semangat spiritual yang kuat ditengah cobaan tiada henti dari kaum Quraisy, sementara Komedi Ilahi justru membawa manusia Eropa pada kesadaran nilai baru yang humanisme sekuler, melepaskan diri dari belenggu doktrin Gereja yang dominan. Keduanya menjadi obor yang membawa harapan akan kehidupan terbaik dan menginspirasi setiap manusia dari generasi ke generasi untuk meneladani semangatnya.

Oleh Muhamad Maksugi

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.