Membangun Semangat Ibadah Melalui Perayaan Isra Miraj
Pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang bagi para santri dan seluruh umat Islam untuk memperingati Isra & Miraj Baginda Rasullullah SAW. Begitupun di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal (PPMU) Bandung, Rabu malam, (02/03/2022).
Peringatan Isra Miraj yaitu peristiwa spiritual penting dan monumental bagi umat Islam, yakni kisah perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa yang kemudian naik ke Sidratul Muntaha. Melalui perjalanan tersebut umat Islam mendapatkan perintah sholat lima waktu dari Allah SWT.
Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Universal (PPMU), Abi Tatang Astarudin mengatakan bahwa peringatan Isra Mi’raj selalu punya keunikan tersendiri, di kampung misalnya selalu indentik dengan berbagi makanan, pengajian, dan berbagai bentuk perayaan lainnya yang membuat tradisi Isra Miraj jadi semakin maju dan terlestarikan.
Memaknai ritual ibadah seperti shalat sebagai bagian dari hasil perjalanan Isra Miraj seharusnya tidak hanya dimaknai pada dimensi fisik semata, seperti gerakan dan bacaan saja. Lebih luas lagi ritual ibadah harus dimaknai pada dimensi lain, yaitu apa yang disebut dengan “Resonansi sosial” kondisi ketika ritual ibadah mampu selaras dengan kehidupan sosial kita dalam berhubungan baik antar sesama manusia maupun dengan alam di sekitarnya.
Maka Abi Tatang Astarudin selaku Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Universal (PPMU) berharap peringatan-peringatan hari besar Islam di PPMU tidak hanya dijalankan sebatas seremonial semata, tetapi juga mampu menuntun kita kembali pada dimensi- dimensi lain dalam ibadah dan ritual melalui penghayatan akan Isra Miraj itu sendri.
Hal itu disampaikannya melalui sambutan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW Tahun 1443 H/2022 M. Dengan mengusung tema “Refleksi Isra Mi’raj Upaya Peningkatan Kualitas Keimanan dan Keshalehan Sosial” digelar secara tatap muka dan streaming youtube di Aula Pondok Pesantren Mahasiswa Universal Bandung, Rabu malam, (02/03/2022).
Selain itu, perayaan Isra Miraj Pondok Pesantren Mahasiswa Universal juga di meriahkan oleh penceramah Ust. Hengky Gitama dan penampilan Hadroh Syaiful Qolbi yang membuat malam penuh hikmah tersebut dilalui santri dengan khidmat.
Dalam ceramah tersebut Ust. Hengky Gitama menekankan bahwa Kesholehan sosial merupakan kebaikan yang akan terus menerus mengalami berkelanjutan. Setiap kebaikan yang kita lakukan sejatinya akan menularkan kebaikan lainnya kepada orang lain. Barangkali ketika kita melakukan sebuah kebaikan ada orang lain yang terinspirasi untuk melakukan kebaikan lainnya atau bisa jadi orang lain mendapatkan dampak kebaikan secara tidak langsung atas kebaikan yang pernah kita lakukan.
Lebih lanjut Ust. Hengky menyampaikan dalam ceramahnya, “Peristiwa Isra’ dan Mi’raj yang terjadi pada 27 rajab tersebut sungguh penuh hikmah yang dapat kita rasakan sampai saat ini. Salah satu hikmah yg bisa kita petik adalah perintah Shalat lima waktu. Allah meminta Rasul naik ke Sidratul Muntaha demi menjemput perintah tersebut, maka dari itu kita selaku santri universal harus menjalanjakan perintahnya dengan semangat optimis, karena penentuan Shalat lima waktu berangkat dari perjalanan Rasulullah SAW yang agung nan mulia” tutupnya.
Melalui perayaan Isra Miraj Pondok Pesantren Mahasiswa Universal ditengah keadaan yang tidak menentu ini, dengan segala kondisi yang di sebabkan oleh pandemi, santri dan seluruh umat muslim di Indonesia dapat tetap menjaga optimisnya sebagaimana penghayatan dalam kisah Isra Miraj yang penuh kemuliaan.
Penulis: Hasemi Fauzi
Redaktur: Muhamad Maksugi