Orientasi Santri Berakhir Meriah
Sorak-sorai orang-orang itu menggema mengubah suasana keheningan malam. Tidak seperti biasanya para santri Universal saat ditemui pada Sabtu (8/9) lalu itu. Sejak pukul 8.30 WIB canda dan tawa santri bergemuruh ramai usai penutupan agenda orientasi santri. Hal itu karena sajian hiburan-hiburannya yang menghebohkan seluruh santri yang hadir. Dari mulai Hadlroh, puisi, perkusi hingga drama. Hiburan demi hiburan ditonton dengan begitu antusias.
Seminggu sebelumnya yakni pada Senin (3/9), pengurus Dewan Santri Pondok Pesantren Mahasiswa Universal mulai menyelenggarakan Orientasi Santri (OS) bagi para santriwan dan santriwati baru. Pembukaan acara dimulai pukul 08.30 WIB dan kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi pertama tentang “Profil dan Tradisi Pesantren Universal” oleh Bapak Pengasuh Dr. H. Tatang Astarudin, S.Ag., S.H., M.Si hingga pukul 22.00 WIB.
Esok harinya (Selasa, 4/9) tepat ba’da subuh para santri yang mencapai 90 orang itu dibagi menjadi 15 kelompok untuk rutin melakukan mentoring hingga pukul 06.00 WIB. Di dalam mentoring para pementor men-talaqi Alquran para anggota dan dilanjutkan dengan diskusi mengenai materi yang disampaikan malam lalu.
“Kegiatan orientasi ini dilaksanakan setiap bada isya untuk materi dan bada subuh untuk mentoring atau diskusi.”, Ujar Abdul Kholik selaku Ketua Panitia Orientasi Santri ini. Menurut santri yang sekaligus sebagai Mahasiswa UIN Bandung jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik semester V ini mengatakan bahwa mentoring berperan untuk mengetahui potensi santri secara terbuka dengan membangun keakraban dengan pementor. Disamping itu juga untuk mengontrol kemampuan bacaan Alquran dan amalan sunnah harian para santri baru, seperti shalat sunnah, shaum sunnah, tilawah/tadarus, bacaan buku, hafalan dan lain-lain. Rencananya mentoring ini akan terus berlanjut untuk melatih public speaking, pola pikir dan daya kritis santri.
Pada malam hari kedua, para santri menerima materi “Spirit dan Etika Santri” dari Drs. H. Asep Arifin, M.Ag.. Hari ketiganya, yaitu materi “Tasawuf Pesantren” oleh Dasuki al-Marzuq, S.IP.. Hari keempat tepatnya malam Jumat (6/9) para santri berkumpul sejak bada shalat Maghrib untuk yassinan bersama dan dilanjutkan dengan shalat isya berjamaah lalu materi dari Prof. Dr. K. H. Syukriadi Sambas, M.Si. dengan tema “Kabayan, Epistemologi Pemahaman Alquran Suatu Pengantar”. Malam selanjutnya yaitu “Etnografi Pesantren” oleh Wahyu Iryana, M. Ag.
“Sangat, sangat bermanfaat and very interesting. Karena dapat lebih mempererat ukhuwah islamiyah, memperluas wawasan dan menggelorakan ghirah fastabiqul khoirot”, kata salah satu peserta asal Sukabumi bernama Adam Rahardian Ashari yang juga baru menjadi Mahasiswa Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini. “Mudah-mudahan dengan acara ini kita dapat bahagia duniawi , selamat ukhrawi”, tutupnya saat ditemui Jumat (7/9) lalu.
Menurut Ketua Umum Dewan Santri M. Zaki Ahsani, S.Pd.I, materi-materi yang disampaikan ini bertujuan untuk membentuk para santriwan dan santriwati menjadi sosok yang mengenal jati dirinya sebagai santri, menyadari posisi dan tugas mereka yang datang jauh dari berbagai daerah. “Orientasi Santri atau OS ini dapat menanamkan niat dan tujuan yang baik pada santri”, tuturnya disela-sela waktu luangnya.
Kejenuhan para santri oleh materi-materi yang disampaikan tersebut tergantikan oleh hiburan yang disajikan oleh para panitia dan peserta. Panitia pun tidak menyangka bahwa agenda penutup itu akan semeriah itu.
“Nggak nyangka acaranya berakhir sangat seru”, ungkap Daud Ahmad selaku vocalis Hadlroh yang tampil pertama itu.
Agar acara hiburan lebih afdhol (baca: lengkap), rencananya pada Ahad 16 September 2012 juga akan diselenggarakan tadabur alam ke Gunung Manglayang sekaligus makan bersama. Agenda ini bertujuan agar masing-masing santri lebih mengenal juga lebih akrab lagi dengan santri-santri yang lain. Sehingga tujuan dan sasaran dari OS ini dapat terealisasikan. [SA]
