Kurikulum KBM

KURIKULUM DAN DESAIN KBM PONDOK PESANTREN MAHASISWA UNIVERSAL

E.1. Karakter Kurikulum

Kurikulum Pondok Pesantren Mahasiswa Universal bertolak dari beberapa prinsip:

  1. Prinsip kesinambungan ajaran, pemikiran, dan tradisi keIslaman dari masa ke masa
  2. Prinsip kritis, holistik, mendalam, dan bertanggungjawab dalam kajian keIslaman, baik secara material maupun metodologikal (ushul)
  3. Prinsip dinamis dalam merespons dan mengantisipasi perkembangan zaman
  4. Prinsip gradual dalam penyajian dan pengajarannya sesuai dengan jenjang dan tingkat pendidikan 

E.2. Komponen Kurikulum

Komponen Kurikulum Pondok Pesantren Mahasiswa Universal mencerminkan integrasi keilmuan Pesantren yang terdiri dari:

  1. Komponen studi teks (tahlil al-nash) yang secara referensial merujuk kepada al-Quran dan as-Sunnah, dan kitab-kitab klasik dan kontemporer.
  2. Komponen pengembangan wawasan substansial yang mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu-ilmu keIslaman (Aqidah, Tafsir, Hadits, Fiqh, dan lain-lain) sebagai mainstream program studi di Pondok Pesantren;
  3. Komponen ilmu-ilmu alat yang meliputi Ushul Fiqh, Qaidah Fiqhiyyah, Keterampilan Bahasa, Mantiq dan Balaghah;
  4. Komponen pengembangan karakter/Pribadi Muslim (Syakhsyiyyah Islamiyyah) antara lain meliputi materi tentang Sirah Nabawiyyah, Akhlak, Etika, Hak Asasi Manusia (HAM), dan Civil Society;
  5. Komponen pengembangan jiwa kepemimpinan dan kepeloporan yang meliputi materi Kepemimpinan, Pengorganisasian Masyarakat, Psikologi Komunitas, Dinamika Kelompok, Pendidikan Pembebasan, Teologi Pembebasan, Analisis Sosial, Analisis Kekuasaan, Gerakan Sosial, Strategi Advokasi, Social Learning, Riset Kritis, dan lain-lain.
  6. Komponen pengembangan kemandirian dan keterampilan hidup (life skills), antara lain meliputi materi tentang Kewirausahaan, Perencanaan Bisnis, Ekonomi Kreatif, Pengembangan Soft skills, Information Technology (IT), dan lain-lain.
  7. Komponen pengembangan wawasan dan apresiasi seni budaya antara lain meliputi materitentang Strategi Kebudayaan, Sejarah Kebudayaan/ Peradaban, Antropologi Budaya, dan lain-lain.

E.3. Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum Pondok Pesantren Mahasiswa Universal terdiri dari susunan ‘Materi Pengajian’ yang secara referensial berbasis dan merujuk kepada al-Quran dan as-Sunnah, dan kitab-kitab klasik (turats) dan kontemporer (‘ashry). Pendidikan dan pengajaran Pondok Pesantren Mahasiswa Universal didesain dengan menggabungkan aspek teori kritis, metodologi partisipatif, dan pengalaman praktis; beramal ‘ilmiah’ berilmu ‘amaliah’.

Model pendidikan yang digunakan adalah pendidikan orang dewasa (andragogy), melalui kegiatan ta’lim, tarbiyyah, ta’dib, dan irsyad, dengan menggunakan model pendekatan ‘peran’, model praxis (aksi-refleksi) yang penerapannya dilakukan in-class [bandungan, sorogan, tausiah, diskusi, bahtsul masa’il] dan  out-class [riset aksi, outbond, field-study].

F.1. Proses Belajar Mengajar

Proses belajar mengajar di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal tidak hanya mengandalkan kegiatan belajar-mengajar. Dalam rangka pengayaan dan pendalaman materi, serta penajaman daya nalar, daya analisis, dan daya kritis santri terutama yang terkait dengan permasalahan aktual. Diselenggarakan juga kegiatan diskusi, halaqahmuhadlarah, baik dipandu oleh musyrif/dewan asatidz maupun dikoordinasikan secara mandiri oleh Dewan Santri.

F.2. Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal terdiri dari kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.. Kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan belajar mengajar di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal yang ditentukan waktunya (terjadwal). Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mencapai tujuan minimal pada masing-masing materi pengajian. Sementara kegiatan ekstrakurikuler dilakukan secara berkala, ada juga yang terjadwal secara rutin.

Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk memperluas pengetahuan santri, menyalurkan bakat dan minat, menunjang pencapaian tujuan institusional pondok pesantren, serta melengkapi upaya pembinaan santri secara paripurna. Kegiatan ekstrakurikuler di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal antara lain olah raga, kesenian, wirausaha, kepemimpinan, kepanduan, dan lain-lain.

F.3. Pendekatan Dan Metode Pembelajaran

Proses belajar mengajar di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal ditempuh dengan menggunakan tiga model pendekatan :

  1. Pendekatan tekstual, yaitu memahami nushus secara lughowiyyah, harfiyyah dan tarkibiyyah. Hal ini ditempuh dengan cara al-tadris (bimbingan kyai) dan mudarosah (diskusi).
  2. Pendekatan kontekstual, yaitu memahami nushus secara cermat dan teliti, serta difokuskan pada kajian maqashid al-syari’ah dengan telaah kritis (al-naqd) yang kemudian tuangkan dalam karya tulis/ karya ilmiah.
  3. Pendekatan naqdiyah (kritis), yaitu mengkaji beberapa literatur secara kritis, melakukan komparasi kitab-kitab (muqabalah al-kutub), kemudian tuangkan dalam karya tulis/ karya ilmiah.

Terkait dengan hal itu, di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal menggunakan tiga model metode pembelajaran: yaitu sorogan, klasikal, dan kuliah umum/ceramah.

  1. Metode sorogan, adalah model pembelajaran yang hampir sama dengan mentoring system, santri diajak memahami kandungan kitab secara perlahan-lahan secara detail dengan mengikuti pikiran dan konsep-konsep yang termuat dalam kitab, kata demi kata, dibimbing oleh kyai/ustadz atau santri senior.
  2. Metode klasikal, yaitu proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Metode ini juga digunakan sebagai sarana diskusi atau musyawarah antara santri. Ustadz berperan sebagai pemandu atau fasilitator dalam proses diskusi atau musyawarah.
  3. Metode kuliah umum, sistem pembelajaran model ini berupa pengajian umum yang dipandu oleh ustadz/pengasuh pondok pesantren atau narasumber dari luar pondok pesantren.

Similar Posts